Kamis, 22 Maret 2018


Jadilah pribadi yang saat orang melihat muka kita saja sudah merasakan bulir-bulir kesejukan dan ketenangan yang menyelimuti hati mereka.
1.       Jadilah pemaaf
Memaafkan itu sulit. Ya, sulit. Saat hati kita nggak bersih, sedang terbakar api kemarahan, dilumuri rasa dengki, nggak mudah untuk berucap maaf apalagi memberi maaf. Kita hidup di dunia ini selalu dibentangkan dua jalan oleh Allah, yang bisa kita pilih salah satunya : menuruti hawa nafsu atau nggak menurutinya. Jalan keluarnya adalah: pilihlah yang paling bisa mendekatkan diri kita pada-Nya. Sabar, memaafkan dan berdoalah untuk mereka yang menyakiti kita.
2.       Lemah-lembut dan kasih sayang
Lemah lembut bukan berarti nggak tegas atau lemah. Tapi gimana sikap kita tetap baik dalam memperlakukan orang tua kita, sahabat kita, dan saudara sesame muslim bisa dengan tutur kata yang baik, sikap yang baik, pemikiran yang baik, atau bijaksana. Itulah yang disebut lemah lembut.
Tips, menjadi pribadi yang lemah lembut :
1.       Perbanyak zikir pada Allah SWT
Zikir dengan penghayatan akan melembutkan hati kita. Diasah aja terus. Seperti kita mengasah kayu, yang awalnya kasar banget karena diamplas terus lama-lama bisa jadi mengkilap. Zikir ini termasuk ibadah yang mudah karena nggak terikat waktu dan tempat. Jadi, bisa kita lafalkan kapan pun dan di mana pun. Kurangi nyanyi-nyanyi, ngobrol ngalor-ngidul, ganti dengan perbanyak zikir pada-Nya. insyaAllah, pelan-pelan bakal jadi habit
2.       Sering-sering melihat kondisi orang yang hidupnya nggak seberuntung kita
Seperti orang yang sakit karena kelaparang atau orang yang sudah bekerja keras tapi tetap berpenghasilan kecil. Harusnya, dari mereka saja kita sudah mampu untuk memperbanyak syukur pada Allah dan berempati pada mereka. Atau kalau masih belum mengetuk hati kita juga, bisa dengan rajin-rajin mendengar curhatan mereka. insyaAllah ego kita akan tersingkirkan.
3.       Berprasangka baik
Berilah sahabat kita beribu prasangka baik, hingga habis pikiran buruk tentangnya. Alangkah indah jika kita selalu berprasangka baik pada Allah maupun sesame. Saat doa kita belum dikabulkan, berprasangka baiklah bahwa aka nada jawaban indah dari-Nya di waktu yang tepat. Sungguh, Allah mengikuti prasangka hamba-Nya
4.       Jangan ada dengki dan benci di antara kita
Betapa hina seorang pendengki. Ia dimurkai Allah dan dilaknat malaikat. Apalagi kalau yang didengki ternyata orang yang dicintai Allah.
“Hati-hati terhadap hasad, karena ia dapat melenyapkan kebaikan sebagaimana api melenyapkan kayu bakar” (HR. Abu Dawud)
5.       Tawadhu (Rendah Hati)
Sebesar apa kita direndahkan maka sebesar itulah ukuran kesombongan kita. Karena orang yang tawadhu nggak punya tempat untuk perasaan direndahkan, karena memang ia sudah meletakkan hatinya di tempat yang paling rendah. Ketika ia merasa sangat kecewa, sakit hati, dan marah karena merasa direndahkan, berarti ukuran marah yang sangat besar menunjukan ukuran ego dan rasa sombong yang sangat besar dalam diri kita. Berapa kali kita merasa direndahkan? Kalau selama ini kita sering direndahkan, berarti selama itu pulalah kita selalu sombong.
Dengan tawadhu, nggak ada ruang di benak kita untuk merasa dihina, dicela, direndahkan, nggak diberikan haknya, dijelek-jelekkan, dan hal-hal negative lainnya.
6.       Qana’ah
Orang yang memiliki sifat qanaah selalu ridha dengan berapapun rezeki yang Allah berikan padanya. Nggak ada tuh iri dengki terhadap apa yang dimiliki orang lain. Begitu kaya hatinya karena selalu merasa cukup dan nggak ada keinginan sedikit pun untuk mendapatkan rezeki dengan cara yang tercela. Orang qanaah adalah sebenar-benarnya orang kaya, seakan-akan ia kaya selamanya
Orang qanaah berpaling dari sikap rakus untuk menggangapi hal-hal yang nggak dibutuhkan. Orang yang qanaah otomatis melimpah rasa syukur di dadanya, yang membuat ia berserah hany pada Allah atas rezeki yang didapat. Ia begitu sadar dan yakin bahwa berapapun yang didapat, ketentuan Allahlah yang lebih baik dan lebih langgeng.
7.       Tawakal
Tawakal bukan berarti kita berpasrah diri kepada Allah tanpa adanya ikhtiar yang maximal. Tawakal adalah berserah diri seutuhnya hanya kepada-Nya, setelah melakukan ikhtiar dan tekad yang optimal.

Cintailah hanya pada Allah
Takutlah hanya pada Allah
Berharaplah hanya pada Allah
Dan bertawakallah hanya pada Allah

Komentar